Kamis, 02 Januari 2014

RESOLUSI KONFLIK KOSMOPOLITAN



Upaya resolusi konflik dapat dilakukan melalui pihak ketiga atau sering kita sebut sebagai fasilitator ataupun mediator, dan dapat juga dilakukan atas inisiatif dari kedua belah pihak sendiri untuk mengakhiri konflik diantara mereka dengan alasan – alasan tertentu. Namun saat ini sangat sulit ditemui resolusi konflik yang terjadi atas inisiatif keduabelah pihak yang bertikai. Sekalipun itu ada, hasilnya dirasa kurang maksimal dan masih meninggalkan bibit – bibit pemicu konflik baru. Untuk itulah peran pihak ketiga sebagai pihak netral sangat diharapkan dalam proses resolusi konflik menuju perdamaian.
Hugh memaparkan empat alasan bagi komunitas internasional untuk ikut campur kedalam suatu konflik kontemporer. Pertama adalah sumber – sumber konflik kontemporer terletak diluar sebuah negara dan sama banyaknya seperti yang terletak dalam sebuah negara. Komunitas internasional seringkali yang paling bertanggung jawab atas munculnya sebuah konflik. Kedua, meningkatnya interdependensi yang mengakibatkan konflik kontemporer tersebut dapat mengancam stabilitas regional. Ketiga, penderitaan manusia dan pemberitaan media membuat beban bagi pemerintahan luar untuk tidak berbuat apa – apa. Keempat, banyak kajian yang berpendapat bahwa konflik yang berlarut – larut baru akan selesai setelah adanya campur tangan pihak ketiga. Hugh kemudian menamakan konsep ini dengan sebutan “konflik internasional-sosial” (Miall, 2000:48).
Intervensi pihak ketiga dalam suatu konflik dapat memiliki manfaat bagi perkembangan konfik menju ke arah damai. Manfaat – manfaat tersebut diantaranya adalah: dapat memfasilitasi pertemuan – pertemuan, mengurangi ketegangan, mengeksplorasi kepentingan – kepentingan para pihak yang terlibat hingga menemukan kemungkinan – kemungkinan yang mungkin selama ini tidak mereka jumpai (Miall, 2000:255). Hal – hal tersebut sepertinya akan sulit dilakukan oleh para pihak yang berkonflik tanpa kehadiran pihak ketiga. Penyelesaian konflik melalui aktor – aktor internasional inilah yang disebut sebagai resolusi konflik kosmopolitan. Resolusi konflik cosmopolitan mencari peluang untuk membuka ruang politik baru dimana warga negara dari negara lain dapat mengatasi sumber konflik transnasional (Miall, 2011:266).

KONFLIK ASIMETRIS DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL



Konflik asimetris merupakan konflik dimana aktor – aktor yang terlibat tidak sama atau tidak seimbang. Ketidakseimbangan aktor – aktor yang terlibat tersebut kadang sulit untuk didefinisikan kedalam karakteristik – karakteristik khusus, untuk itu Gallo dan Marzano membagi asimetris kedalam tiga kelompok (Gallo, 2009) .

  • ·         Asimetri Kekuasaan

Aktor – aktor dalam konflik jenis ini dipisahkan oleh garis kekuasaan yang berbeda. Misalnya konflik antara pemimpin dan anggota kelompok.

  • ·         Asimetri Strategis

Konflik jenis ini berlangsung ketika aktor – aktor yang terlibat tidak seimbang secara stategi. Misalnya adalah perang antara sipil melawan militer. Sipil memang menguasai informasi yang luas dan memiliki pemimpin yang lebih cerdas namun mereka tidak memiliki senjata, pengalaman tempur dan strategi tempur karena itu semua dimiliki oleh militer.

  • ·         Asimetri Struktural

Aktor pada konflik ini dibedakan berdasarkan struktur yang ada, misalnya struktur sosial dan budaya. Sebagai contoh adalah konflik antar kasta dalam agama Hindu.
Dengan memahami dan mengelompokan ketidakseimbangan aktor – aktor yang terlibat dalam konflik tersebut maka kita dapat dengan mudah menganalisa dan memahami perkembangan dari konflik yang terjadi tersebut. Dalam konflik asimetris tidak selalu pihak yang kuat akan menang melawan pihak yang lemah. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi aktor – aktor yang terlibat dalam konflik asimetris tersebut, misalnya faktor pengalaman, tingkat pendidikan, penguasaan masa dan media, serta pembentukan opini publik. Contoh paling nyata adalah Perang Vietnam dimana Amerika Serikat yang merupakan negara besar harus mengakui keunggulan taktik dan strategi dari para militer Vietnam
Konflik asimetris sering dikait – kaitkan dengan tindakan terorisme dan pemberontakan. Hal ini wajar saja mengingat kelompok – kelompok teroris dan pemberontak biasanya memiliki satu sasaran yakni pemerintah yang sedang berkuasa yang secara struktur, kekuasaan maupun startegi jelas tidak seimbang.

Senin, 25 November 2013

Performing Art dalam Menyemarakan Soloraya Creative Expo 2013



Event Soloraya Creative Expo yang berlangsung mulai tanggal 20 – 24 November 2013 yang lalu telah menyedot perhatian dari warga Kota Solo sendiri bahkan hingga turis mancanegara dan sejumlah kedutaan besar asing di Indonesia. Dalam event ini ditampilkan berbagai macam produk – produk kreatif dari para pengusaha se-Soloraya. Selain produk – produk kreatif, turut ditampilkan pula kreasi – kreasi seni dalam pertunjukan seni yang meriah.

Performing arts sendiri ditampilkan dalam expo ini dalam rangka untuk turut memeriahkan expo yang digelar. Pertunjukan seni ini dilaksanakan di panggung utama tepatnya di venue Benteng Vastenburg. Dengan kehadiran performing arts tersebut terbukti efektif mampu meningkatkan jumlah pengunjung expo khusunya yang digelar pada venue Benteng Vastenburg. Coba kita bayangkan jika performing arts tersebut tidak ada, pasti suasana expo akan menjadi sepi.



Pertunjukan seni sendiri digelar setiap hari mulai hari pertama hingga hari terakhir. Biasanya pertunjukan tersebut akan dimulai pada pukul 19.00 dan berakhir pada pukul 22.00. Pengisinya sendiri merupakan sanggar – sanggar seni se – Soloraya mulai dari Sukoharjo, Kota Solo sendiri hingga Boyolali dan Klaten. Mereka menampilkan pertunjukan terbaik demi menghibur para pengunjung yang hadir dalam expo yang digelar. Ada yang menarik disini ketika saya ketahui bahwa para penampil tersebut bersifat voluntary (sukarela) alias tidak dibayar. Meskipun tidak dibayar tetapi para artis tersebut dapat tampil maksimal dan profesional di atas pentas.

Suasana bertambah meriah ketika para pengunjung yang menyaksikan dapat berinteraksi langsung dengan artis – artis diatas panggung dengan menggunakan media “kenthongan”. Hal ini jelas menambah semangat para artis yang tampil di panggung. Konsep ini menurut saya sangat menarik dan mungkin dapat diadopsi pada event – event yang akan digelar selanjutnya di Kota Solo ini.

Konsep pameran dan pertunjukan seni merupakan gabungan konsep yang sangat unik dan menarik. Terbukti kolaborasi keduanya mampu memberikan hiburan tersendiri bagi masyarakat Kota Solo. Dan dengan kolaborasi tersebut, pengunjung yang datang pun dapat terus bertambah setiap harinya. Kini Soloraya Creative Expo 2013 telah resmi ditutup, penulis berharap akan ada event serupa yang akan memerihakan Kota Solo kembali di tahun mendatang. Salam budaya..

Jumat, 22 November 2013

Ayo ke Soloraya Creative Expo 2013




Soloraya Creative Expo merupakan event pameran produk – produk kreatif yang pertama kali diselenggarakan di Soloraya. Event ini sendiri dilaksanakan mulai tanggal 20 – 24 November 2013 dengan mengambil  4 venue sekaligus. Kali ini saya akan membahas Venue pertama yang juga merupakan pusat dari event ini yakni Venue Benteng Vastenburg. Lokasi benteng sendiri yang berada di pusat Kota Solo, dapat memudahkan para pengunjung untuk mengakses expo yang digelar pada venue tersebut.

Di venue ini kita dapat menjumpai hall yang berbentuk unik dan tak biasa. Ya unik memang karena hall di Vastenburg ini berbentuk menyerupai “Tobacco Warehouse”. Bentuk yang tak biasa ini tentu sangat menarik minat pengunjung yang hadir dalam expo tersebut. Namun meskipun semua hall tertutup dari bambu jangan kawathir para pengunjung akan kepanasan, karena didalam masing – masing hall sudah dipasang pendingin ruangan kok. Hal ini dapat membuktikan bagaimana arsitektur klasik dapat membaur dengan teknologi modern yang ada dewasa ini. Di dalam venue dapat kita jumpai produk – produk kreatif asli Soloraya seperti batik. Brand ternama seperti Danar Hadi turut ambil bagian dalam expo ini. Selain itu ada juga Sritex yang terkenal setelah pakaian militer produksinya mampu menembus pasar eropa juga turut hadir dalam expo tersebut. Disamping “brand – brand” ternama terdapat pula para pengusaha – pengusaha kreatif yang masih berskala kecil hingga menengah yang turut memeriahkan expo ini. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir kalangan “small business” di Soloraya agar mampu bersaing dengan pengusaha – pengusaha lain yang lebih besar khususnya di wilayah Soloraya.

Selain itu tema yang diangkat “The Exoticism of Bamboo” juga membuat Benteng Vastenburg dihisai oleh puluhan ribu bambu yang tertata cantik dan artistik. Hal ini tentu saja dapat memanjakan para pecinta foto untuk mengabadikan setiap momen bersama dekorasi Soloraya Creative Expo yang menawan tersebut. Selain hall utama, terdapat pula “Payung Kuliner”. Di tempat ini kita disuguhkan dengan artistik bambu yang ditata sedemikian rupa menyerupai payung raksasa. Di venue ini kita dapat menjumpai berbagai macam stand kuliner yang dapat memanjakan lidah para pengunjung yang hadir. Jadi setelah capek jalan – jalan kita dapat istirahat sejenak di sini sambil menikmati hidangan yang telah dipesan.

Venue selanjutnya adalah panggung hiburan. Yup di Benteng Vastenburg ini telah berdiri megah panggung hiburan bagi para pengunjung yang ingin menikmati hiburan kreatif. Penampilnya sendiri merupakan artis – artis lokal Soloraya, seperti artis – artis dari Institut Seni Indonesia Surakarta. Selain itu ada yang unik di panggung hiburan ini karena di tempat duduk penonton telah disediakan bambu yang menyerupai “kentongan” panjang yang dapat digunakan oleh paraa pengunjung yang hadir untuk berinteraksi dengan para performer. Konsep ini sangat menarik sekali karena penoton bisa mengekspresikan jiwa seni nya juga dengan memukul – mukul kentongan “tersebut”. Namun kadang – kadang ada pengunjung yang asal memukul sehingga malah mengganggu penampilan para artis didepan panggung. Maka mungkin diperlukan guide untuk memandu para pengunjung tersebut dalam memukul “kentongan” tersebut. Pertunjukan seni di panggung hiburaan ini sendiri dimulai pada pukul 19.00 – 22.00 setiap harinya.

Saya sangat bangga dan mengapresiasi event ini karena dapat mengangkat dan memperkenalkan industri kreatif Soloraya ke tingkat nasional dan bahkan internasional.  Selain itu dengan berlangsungnya event ini juga dapat menunjukan kepada dunia bahwa masyarakat Solo itu ternyata kreatif – kreatif. Ini dapat terlihat dari konsep acara, mulai dari dekorasi, performing arts hingga produk – produk yang dipamerkan dalam expo tersebut. Hal ini akan berimplikasi pada meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke Kota Solo itu sendiri. Jadi tunggu apa lagi, segera kunjungi Soloraya Creative Expo 2013!